VIVA.co.id – Terpidana terorisme Abu Bakar Baasyir resmi menempati Lembaga Pemasyarakatan Gunung Sindur Bogor Jawa Barat usai dipindahkan dari Lapas pasir Putih Nusakambangan Jawa Tengah, Sabtu 16 April 2016.
Selain untuk memecah kelompok napi teroris di Lapas, pemindahan itu juga didasari atas kesehatan Abu Bakar Baasyir yang sudah memasuki usia senja 78 tahun.
Pengakuan Kepala Lapas Pasir Putih Nusakambangan Hendra Eka Putra, selama di situ Abu Bakar Baasyir dalam kondisi sehat. Namun memang ada penyakit yang selalu mendera Abu Bakar Baasyir, yakni penyakit gigi.
"Di sini (Pasir Putih) ada dokter sama perawat, tapi nggak lengkap, nggak ada laboratoriumnya," kata Hendra ketika dihubungi VIVA.co.id, Sabtu 16 April 2016.
"Keluhannya beliau kan di gigi. Kalau dokter gigi kan ada di Gunung Sindur."
Sementara mengenai MN yang ikut dipindahkan bersama Abu Bakar Baasyir, dia adalah orang yang akan membantu Baasyir di sana. Hendra membantah MN adalah orang dekat Baasyir, tetapi hanyalah teman Baasyir ketika di Lapas Pasir Putih.
"Itu yang bantu beliau selama di sana. Jalan saja sudah susah, jadi harus dipapah. Ya temannya di sana saja, di Pasir Putih, bukan orang dekatnya," kata Hendra.
Abu Bakar Baasyir merupakan tokoh Islam keturunan Arab. Ia juga pendiri Pondok Pesantren Islam Al Mu'min di Ngruki Sukoharjo Jawa Tengah.
Pada masa Orde Baru, Abu Bakar Ba'asyir sempat melarikan diri dan tinggal di Malaysia selama 17 tahun atas penolakannya terhadap asas tunggal Pancasila.
Namun Amerika memasukkan nama Abu Bakar Ba'asyir sebagai salah satu teroris karena gerakan Islam yang dibentuknya yaitu Jamaah Islamiyah, terkait dengan jaringan Al-Qaeda.
Hingga akhirnya pada tahun 2011, Abu Bakar Baasyir dijatuhi hukuman penjara 15 tahun oleh hakim Pengadilan negeri Jakarta Selatan atas keterlibatannya terlibat dalam pendanaan latihan teroris di Aceh dan mendukung terorisme di Indonesia.
0 comments: