Friday, June 3, 2016

FPI: Harusnya PKI yang Minta Maaf ke Negara

Presiden tidak perlu meminta maaf ke PKI. FPI: Harusnya PKI yang Minta Maaf ke Negara Imam besar FPI Habib Rizieq Sihab saat mendatangi kantor Menkpolhukam, Jumat (3/6/2016) (VIVA.co.id/Moh Nadlir)

VIVA.co.id – Imam besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Syihab mengingatkan pemerintah untuk menolak tegas permintaan maaf pada Partai Komunis Indonesia (PKI). Menurut dia, menilik ke sejarah lampau, maka PKI lah yang harus meminta maaf.

"Karena PKI yang salah dan melakukan pengkhianatan serta pembantaian. Justru seharusnya PKI yang minta maaf kepada negara ini, kepada bangsa ini," kata Rizieq usai menemui Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan, Jumat 3 Juni 2016.

Menurut Rizieq, sesuai dengan kesepakatan simposium ancaman PKI, secara prinsip apa yang diinginkan adalah bukan menolak rekonsiliasi, tapi menolak Presiden untuk meminta maaf kepada PKI. "Yang kami inginkan adalah rekonsiliasi ilmiah yang berlangsung secara alamiah selama ini," katanya.

Rekonsiliasi ilmiah yang dimaksud yakni, rekonsiliasi yang sejak era reformasi sudah terjadi dan berlangsung di tengah masyarakat. Contohnya, anak keturunan PKI sudah mendapatkan hak politik, sosial, dan ekonomi.

"Hak sipilnya tanpa dikurangi sedikit pun.Tidak ada halangan lagi. Mereka sudah bisa menjadi gubernur, bupati, wali kota, PNS, TNI, Polri. Saya pikir ini tinggal diperkuat saja, tidak perlu mencari format baru untuk rekonsiliasi yang pada akhirnya bisa menimbulkan konflik horizontal," ujar Rizieq.

Terkait kedatangannya di kantor Luhut, Rizieq yang hadir bersama Mayjen (Purn) Kivlan Zein dan Letjen (Purn) Kiki Syahnakri mengaku sengaja datang untuk menyerahkan hasil rekomendasi simposium tandingan tragedi '65. "Itu (hasil simposium) sudah kami serahkan kepada Pak Menko Polhukam untuk diteruskan kepada Bapak Presiden," katanya.

0 comments: